Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Andre Alhabsyi Kiemas (34) warga Desa Tanjung Raman yang masih keponakan alm Taufik Kiemas, akibat kecelakaan bertabrakan dengan truk batubara, di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, Senin (13/4/2015).
"Mau seminggu ya silahkan, anggap saja ini syok terapi bagi para sopir, namun asal jangan di lakukan secara anarkis, karena jika anarkis bisa menimbulkan masalah baru," ujar Bupati Muaraenim Muzakir Sai Sohar yang didampingi Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto, Kajari Muaraenim Adhyaksa Darma dan Kepala Pengadilan Negeri Muaraenim Abu Hanafiah.
Menurut Muzakir, bahwa tujuan kedatangan pihaknya ke rumah duka adalah untuk mengucapkan belasungkawa sebab almarhum bertugas di lingkungan Pemkab Muaraenim sebagai anggota Sat Pol PP Muaraenim. Mengenai adanya keinginan keluarga besar korban akan menyetop angkutan batubara untuk tidak melintas di jalan lintas Sumatera di Desa Tanjung Raman, selama satu minggu, tentu ia tidak bisa melarang. Asal dalam penyetopan tersebut tidak anarkis.
Sementara itu ayahanda almarhum H Muhlis Kiemas yang didampingi istrinya Isma Rosida bersama cucunya Raisya Ummaya Alhabsyi (2,5) tahun anak semata wayang almarhum Andre Alhabsy Kiemas, mengatakan jika pihak keluarganya telah melakukan beberapa kali mediasi dengan pihak pengurus perusahaan namun sampai sekarang belum menemukan solusinya.
"Perwakilan perusahaan akan memberikan santunan senilai Rp 30 juta. Saya kaget, dan saya bilang meski saya diberi Rp 1 miliar, saya lebih memilih anak saya hidup daripada mendapatkan uang tersebut," katanya.
Untuk itu, kata Muhlis, ia berharap kepada pihak terkait untuk segera melakukan penindakan terhadap truk batu bara ini. Cukup anak saya saja yang terkahir menjadi korban, jangan sampai ada korban lagi.
Di tambahkan Khozi, kakak ipar almarhum, bahwa terkait aksi penyetopan tersebut bukanlah atas dasar suruhan keluarga, namun hal tersebut sebagai wujud rasa prihatin warga atas musibah yang menimpa keluarganya. Jadi damai atau tidak damai, aksi penyetopan akan terus dilakukan warga.
" Warga meminta jika masalah ini telah selesai, penyetopan tetap akan di lakukan minimal setelah nujuh hari almarhum Andre," ujarnya.
sumber : http://palembang.tribunnews.com/2015/04/14/cukup-anak-saya-saja-yang-terakhir-menjadi-korban
sumber : http://palembang.tribunnews.com/2015/04/14/cukup-anak-saya-saja-yang-terakhir-menjadi-korban
No comments:
Post a Comment