Friday 27 February 2015

Sopan Santun Mencerminkan Kualitas Diri

PENGERTIAN SOPAN SANTUN 


Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang natural. Sopan santun sebagai sebuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan santun sebuah ideologi yang memerlukan konseptualisasi. Itulah pengertian umum dari sopan santun. Menurut saya pribadi sopan santun itu adalah
sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja. Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita. Baik/buruk, misalnya lagi dalam situasi yang ramai dimana kita akan melewati jalan itu, jika kita sopan pasti kita akan mengucapkan kata permisi pak, bu…..dalam berteman pun seperti itu lebih menghargai pendapat teman walaupun pendapat itu berbeda, sebenarnya pengertian sopan santun ini sudah umum. Dan mungkin semua orang sudah mengerti apa itu sopan santun, karna sifat ini telah ditanamkan sejak kecil pada diri individu tersebut. Dan bagaimana kita mengembangkannya saja. Dalam kehidupan kita dan disekitar kita.

Terkadang sopan santun itu hilang pada diri kita, ketika kita sedang berhadapan dengan orang lain yang menyebalkan, contoh kecilnya saja, ketika kita berbelanja di suatu mall, kita bertanya pada si pelayan dengan baik-baik, tapi si pelayan ini malah menjawabnya dengan ketus, apalagi kalau kita menawar-nawat, dan hanya lihat-lihat tapi akhirnya tidak jadi membeli pasti si pelayan itu akan memasang muka ketus dan perkataan tidak enak, padahal pembeli itu kan raja.

Sopan santun dapat dipengaruhi oleh apapun dan hal apa saja. Misalnya sopan santun yang buruk disebabkan oleh lingkungan yang tidak ada tata tertibnya, individu yang tak pernah mengenal pentingnya kepribadian, kurangnya pengenal sopan santun yang diajarkan oleh orang tua sejak dini, pembawaan diri individu itu sendiri. Kemudian sopan santun yang baik dapat dipengaruhi oleh latar belakang individu itu sendiri. Pendidikan yang cukup, pembawaan diri yang baik terhadap situasi apapun, tutur kata yang dijaga, terkadang faktor gen juga dapat mempengaruhi individu tersebut. Bagaimana nantinya setiap orang memiliki sikap sopan santun tetapi hanya kadarnya saja yang berbeda dan bagaimana kita mengembangkan sikap itu ?!

sopan santun bisa dilakukan dimana saja dan kapan pun itu. Seperti didalam kelas dalam situasi dosen sedang menjelaskan materi lalu kita harus memperhatikan seseorang yang ada didepan kita. Dengan menunjukan sikap yang memperhatikan, mendengarkan dengan baik, dan bila bertanya pun harus dengan yang baik, kekurangan individu seseorang secara fisik, akan tertutup rapi dan tidak terlihat jika di bungkus dengan sikap dan inerbeuty yang ada. Mungkin sifatnya yang begitu berhati emas yang mampu menutupi kekurangannya. Lalu dalam perjamuan makan di meja makan semua nasi harus bersih dari apapun. Tidak boleh bunyi, dan harus menggunakan sendok dan garpu, setelah selesai makan sendok dan garpu diletakan secara silang dengan posisi sendok diatas dan garpu dibawah. Masih banyak lagi dengan pengertian sopan santun yang lebih spesifik dan mudah dimengerti, ini hanya bagian penglihatan saja secara kasat mata. Dan menurut pendapat saya belajarlah sopan santun sejak dini karna itu bisa membawa mu ketempat yang benar dan baik

sopan santun dan makna sopan santun

Sopan Santun dan Makna Sopan Santun
Sopan santun adalah suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap orang lain, sopan santun juga dapat di pandang oleh suatu masyarakat mungkin sebaliknya masyarakat juga dapat di pandang oleh masyarakat lain. Memang tidak mudah untuk menerapkan sopan santun pada diri kita sendiri, tetapi jika orangtua kita berhasil mengajarkan sopan santun sejak kecil maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang bisa menghormati dan menghargai orang lain. Kita dapat menunjukan sikap sopan santun dimana saja, misalnya kita sebagai mahasiswa harus sopan terhadap dosen. Sopan santun diperlukan ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain, dengan terutama kepada:
1.yang lebih tua: orang tua, guru, atasan
2.yang lebih muda: anak, murid, atau bawahan
3.yang sebaya: setingkat status social

Makna Sopan Santun

Bahwa seseorang bukan saja tidak menganggap dirinya lebih tinggi dari pada orang lain, melainkan menganggap orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri. Sopan-Santun tidak selalu menghasilkan kebaikan hati, keadilan, kepuasan, atau rasa syukur, tetapi ini dapat memberikan seseorang paling tidak terlihat sopan, dan membuatnya tampak dari luar apa yang seharusnya menjadi benar-benar terhormat.

Budayakan Sikap Sopan Santun


Sebelum kita membicarkan lebih lanjut tentang “budaya sopan santun” terlebih dahulu kita diskusikan pengertian sopan santun dari berbagai sumber agar lebih jelas.

Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. (Sumber: wikipedia).

Sopan merupakan budi pekerti yang baik (sumber: artikata.com). Sedangkan menurut saya, sopan santun merupakan sikap hormat dan ber-etika kepada siapa saja, yang lebih utama kepada orangtua, tetapi tidak hanya sikap, melainkan juga tutur kata.

Semua makna pada intinya sama, tinggal bagaimana kita mendefinisikan nya sendiri-sendiri.
Sopan santun merupakan sikap yang sangat penting yang harus ada di tiap-tiap diri kita. Orang tidak akan menyukai diri kita jika sikap dan etika kita buruk. Sikap dan tutur kata harus kita jaga setiap kita pergi kemana pun, karena itu merupakan suatu faktor seseorang untuk menilai diri kita. Diri kita tidak dinilai melalui perkataan tanpa perbuatan, melainkan perkataan dengan perbuatan yang telah kita buat sebagai buktinya.

Tidak hanya dalam prestasi kita menciptakan karakter, dalam perbuatan pun kita harus mempunyai karakter masing-masing YANG dimana merupakan sebuah keharusan karakter diri kita bagus. Kita perlu menyesuaikan karakter kita terhadap Pancasila yang telah digali dari tanah kita sendiri, juga UUD 1945 yang telah kita ciptakan sesuai karakter Bangsa dan adat ketimuran kita.
Kita sebagai orang yang masih muda harus menghormati seseorang yang lebih tua atau senior dari kita, misalnya seperti kepada orangtua kita sendiri, dewan guru, dosen, dsb. Dimulai dari hal-hal yang kecil dulu untuk membiasakan sikap sopan dan tutur kata yang bagus. Misalnya seperti mencium tangan kedua orangtua kita ketika kita hendak pergi sekolah dan ucapkan salam (Assalamualaikum bagi orang Muslim). Membiasakan berkata terima kasih kepada seseorang yang telah membantu kesusahan kita, berminta maaf kepada orang yang telah kita sakiti (baik sengaja maupun tidak), tidak menggunakan kalimat yang bernada membentak kepada orangtua, tidak neko-neko dengan kendaraan di jalan hingga tidak berkata kasar terhadap sesama.

Percuma saja kita pintar dalam bidang akademis, olahraga, iptek dsb tetapi nilai 0 untuk sikap dan tutur kata kita! Itu rasanya seperti pohon yang tak berbuah, percuma berdaun lebat tetapi tidak ada buahnya. Jika kita merasa diri kita seperti itu, itu berarti kita tidak proporsional. Dan untuk meng-proposional kan nya, kita perlu menguasai cara ber-etika yang baik. Termasuk ketika kita sedang bertamu di rumah orang lain. Jangan sementang kita kenal baik dengan pemilik rumah, kita dapat berbuat apa saja di sana.

Menghormati antar umat ber-agama termasuk sikap kesopanan. Dalam hal ini, kita dituntut untuk menghormati seseorang yang berbeda keyakinan ketika sedang melaksanakan ibadah, tidak menghina, tidak saling merasa hebat, tidak mengganggu dsb.

Jika itu semua sudah kita lakukan, itu merupakan sebuah karakter yang telah kita ciptakan sendiri dalam bentuk sikap. Bukannya saya merasa sikap saya sudah perfectuntuk menyuruh Anda semua untuk berbuat seperti ini, tetapi, saya yang cinta sesama pelajar Indonesia hanya ingin mengingatkan antar sesama generasi penerus bangsa ini, agar budaya ini tetap terjaga dan tetap dapat kita temukan dimana-mana.


Sumber : - yayanyakin.wordpress.com - google.com


No comments:

Post a Comment