Mirna Salihin, seorang wanita ditemukan tewas setelah meminum es kopi Vietnam di Restoran Olivier yang terletak di West Mall, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 6 Januari kemarin. Korban yang baru pertama kalinya meminum es kopi Vietnam ini mendadak kejang kejang dan meninggal beberapa jam setelah kejadian.
Mirna meninggal setelah minum es kopi
Peristiwa ini sendiri terjadi pada hari Rabu 6 Januari kemarin, saat itu Mirna bersama kedua temannya datang ke Restoran Olivier di West Mall, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ketiganya kemudian memesan minuman yang berbeda, es kopi Vietnam, Cocktail dan Fashioned Sazarec.
Saat minuman tersaji tidak ada yang janggal dalam penyajiannya. Kedua temannya S dan N yang meminum minumannya juga tidak terjadi apa apa, namun saat Mirna meminum es kopiVietnam tubuhnya langsung kejang kejang dan langsung dilarikan ke klinik yang ada di Grand Indonesia, karena kurangnya peralatan ia lalu dibawa ke RS Abdi Waluyo di Menteng.
Saat tiba, nyawa korban tida tertolong lagi dan langsung dibawa ke rumah duka di Rumah Sakit Dharmais.
Restoran Olivier enggan beri keterangan
Restoran Oivier tempat Mirna meminum kopi masih ramai pengunjung, tampaknya mereka sama sekali tidak terpengaruh dengan pemberitaan yang ada menganai kejadian meninggalnya Mirna pada hari Rabu (6/1).
Namun pihak Restoran masih enggan memberikan keterangan perihal kejadian yang menimpa Mirna tersebut. Mereka mengatakan kalau yang berhak dan berwenang memberikan pernyataan adalah sang Manajer, namun saat itu manajer restoran masih tidak ada di tempat.
Namun keanehan sempat dirasakan oleh pemilik restoran tersebut. Sisa kopi yang ada di gelas Mirna sempat di cicipi oleh pemilik Restoran Olivier karena penasaran.
Hal pertama yang dirasakan adalah lidahnya kebas dan 30 menit kemudian ia muntah muntah.
Berdasarkan keterangan pemilik kafe, setiap kopi yang disajikan, dibuat langsung di depan para pelanggan. Sehingga pelaggan bisa melihat bagaimana proses penyajiannya. Secara kebetulan pemilik kafe juga melihat sendiri karyawannya menyiapkan kopi untuk Mirna dan teman-temannya.
Berbagai spekulasi muncul terkait kejadian ini termasuk kemungkinan Mirna tewas karena salah penyajian oleh pihak Restoran, namun akhirnya kemungkinan ini disingkirkan karena di saat yang sama, sebenarnya ada juga beberapa orang lainnya yang meminum minuman yang sama dengan Mirna, namun mereka sama sekali tidak mengalami kejang kejang seperti hal nya Mirna.
Keterangan keluarga dan klinik
Polisi hingga sekarang belum dapat memastikan apa penyebab kematian Mirna, walaupun banyak spekulasi keluar polisi masih menunggu keterangan keluarga perihal riwayat kesehatan Mirna dan hasil dari Puslabfor.
Sedangkan Joshua, dokter klinik yang menangani Mirna Salihin (27), menyebut kecil kemungkinan bahwa pasiennya mengalami keracunan. Ia pun menilai, keadaan Mirna bukan seperti orang ayan, jantungan, atau bahkan terkena stroke.
Saat dibawa ke klinik tersebut, suhu tubuh Mirna hangat dan pandangannya kosong, jauh dari tanda tanda orang keracunan. Karena kalau keracunan pasti muntah-muntah atau batuk-batuk. Maksimal sampai batuk atau muntah darah karena kalau racun itu kan menyerang pembuluh darah.
Suami Mirna menyebut istrinya itu tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Suaminya itu juga menyebut bahwa kejadian yang dialami Mirna ini baru kali pertama terjadi.
Polisi Duga Ada Zat Sianida
Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Puslabfor Polri mengatakan kalau ada kandungan zat sianida dalam kopi yang diminum oleh mirna. Kesimpulan awal ini didapatkan setelah dilakukan otopsi terhadap jenasah Mirna. Polisi mendapati adanya zat yang bersifat korosif di dua organ tersebut.
Dengan kata lain, kemungkinan besar, penyebab kematian Mirna yang mendadak bisa diakibatkan oleh keracunan.
Hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi sekaligus teman korban yang mengatakan kalau kopi yang diminum oleh Mirna pahit dan sedikit berbau. Namun kepastian zat apakah ini harus menunggu penelitian lebih lanjut lagi.
Polisi ingatkan tidak asal posting medsos
Hingga hari ini banyak komentar di media sosial yang mengatakan kalau Mirna meninggal karena racun tikus. Polisi mengatakan untuk pihak pihak yang menuliskan itu berhati hati karena bisa menjadi pelanggaran UU ITE, karena masalah ini sekarang sudah menjadi masalah hukum. Pemberitaan yang salah mengenai kasus ini bisa dianggap pencemaran nama baik dan bisa dikenakan pasal.
Termasuk tuduhan yang dialamatkan kepada salah seorang teman Mirna, Jessica Ngadimin, yang memesankan minuman saat kejadian terjadi. Banyak tuduhan yang mengarah ke Jessica yang mengatakan kalau ia merencakan pembunuhan terhadap Mirna yang juga merupakan temannya.
Pihak keluarga yang tidak terima dengan tuduhan ini membantah keras keterkaitan Jessica dengan kematian Mirna melalui sebuah akun Facebook
Sehubungan dengan adanya pemberitaan pemberitaan yang tidak benar dan tidak berdasar dengan mengunggah foto keluarga kami yang bernama Jessica Ngadimin dalam berita pesan berantai tentang ” Pembunuhan Wayan Mirna Salihin”, bersama ini kami berikan peringatan keras kepada pihak-pihak yg menyebarkan berita tidak benar ini utk meralat pemberitaanya dan mengajukan permohonan maaf sebelum pihak kami melakukan proses hukum untuk mengungkap pembuat dan pihak pihak yg menyebarkan berita bohong tersebut. Kami memberikan waktu 1×24 jam kepada pihak pembuat dan penyebar berita bohong tersebut utk meralat pemberitaan dan mengajukan permohonan maaf terbuka. Demikian peringatan ini kami sampaikan atas nama keluarga Jessica Ngadimin.
Sumber : Facebook
https://hello-pet.com/tewas-setelah-minum-kopi-mirna-meninggalkan-misteri-1534333
Semoga bisa cepat terungkap penyebab kematian Mirna dan sebaiknya memang tidak membuat pemberitaan yang salah mengenai kajadian ini supaya tidak memperkeruh penyelidikan kasus yang tengah berlangsung.
Rest In Peace, Mirna..
No comments:
Post a Comment