Banyak sekali pertanyaan kepada saya, saat anak saya mendapat NEM tertinggi dengan rincian nilai 10 untuk bahasa inggris, 10 untuk bahasa indonesia dan 9,67 untuk matematika (NEM = 29,67 tertinggi se bekasi, dan nilai tsb kedua tertinggi nasional). Artinya ia hanya salah satu soal di subject matematik. Bila ia lebih teliti maka ia mendapatkan nilai NEM sempurna 30… tapi ya… itu sudah hasil yang maksimal dan kami sangat bangga akan prestasinya.
Sebenarnya ia tergolong anak yang malas belajar, tetapi sangat maniac dengan game. Kalau diminta/diingatkan untuk belajar sendiri … paling lama kuat setengah jam itupun diselingi keluar kamar, ambil minum, ke kamar mandi, dll ….. pokoknya nggak betah aja belajar…. tapi kalau main game 6 jam pun dia masih tahan.
Lalu karena prestasi belajarnya terus menurun padahal saat SD ia adalah lulusan terbaik, maka untuk mengembalikan prestasinya sayapun menyimpan Play Station kesayangannya dan hanya boleh dimainkan malam minggu dan minggu pagi saja. Saat hari belajar, wajib belajar selama 2 jam sehari efektif. Nah ini tips pertama …. disiplin membagi waktu antara main/istirahat dan belajar.
Selanjutnya saya membelikan soal-soal ujian terdahulu (sekitar 5-7 tahun ke belakang) dan kumpulan soal lainnya serta juga buku-buku ringkasan teori dan rumus untuk dipelajari ulang. Buku-buku dan soal tersebut diberi target untuk menyelesaikan… sejak 2 bulan sebelum ujian…. mepet iya…tapi ya belum terlambat !
Disamping itu ia pun ikut bimbingan belajar dari lembaga yang cukup dikenal. Sekolah pun mengadakan beberapa kali try out UN. Hasil try out dan latihan dirumah selalu dibahas dan bila kurang paham atau trampil dalam topik tertentu maka perlu pendalaman materi dengan membaca buku teori atau ringkasan rumus. Beruntung dengan nasihat dan dorongan motivasi ( kami juga sering menemani saat ia belajar)… anak saya mau menjalankan ini semua dengan sungguh-sungguh…. Ini termasuk tips kedua dan ketiga … yaitu belajar, latihan dan latihan soal, serta dorongan orang tua atau orang terdekat
Tips keempat yaitu jaga kesehatan. Ya 2-3 bulan menjelang ujian, fisik dipersiapkan dengan makan yang bergizi, teratur dan juga istirahat dan hiburan yang cukup. Ini agar tidak jenuh dan selalu segar saat waktunya belajar
Tips kelima yaitu … jangan permasalahkan sistem pendidikan di kita… sistem Ujian Nasional, Depdiknas, …. dlsbnya…. fokus pada persiapan menghadapi ujian … karena mau tidak mau kita akan menghadapinya.
Tips keenam yaitu … berdoa. Kami (orang tua dan anak saya) sama-sama berdoa setiap sebelum dan sesudah belajar serta setelah shalat …. saat shalat malampun (tahajud) kami memohon doa agar ia dapat menempuh ujian dengan baik dan mencapai prestasi terbaiknya.
Saat menjelang ujian, melihat ruangan, mempersiapkan segala sesuatu seperti alat tulis yang dibutuhkan seperti pinsil dua buah yang sudah diraut, rautan, penggaris, dll.
Dan konon kata gurunya (saya tidak tahu kebenarannya), anak saya pemecah rekor bahasa indonesia 10 dalam sejarah UN. Padahal saat try out pertama … anak saya paling lemah di Bahasa Indonesia hasilnya disekitar 7…. saat saya melihat kesalahannya, sayapun bingung dengan jawaban yang benar, anak saya pun kesal …dan katanya : “benerkan soalnya aneh..nggak jelas …..”
Karena tidak bisa membantu langsung, maka saya minta anak saya berlatih soal lebih banyak (plus kunci jawabannya) agar lebih memahami cara berfikir si pembuat soal dan juga berdiskusi dengan guru. Saat ia mendapatkan nilai sempurna 10, saya pun berkata : “hebat kamu nak, kok akhirnya kamu bisa ?” jawabannya : “… ya…. setelah banyak latihan akhirnya saya tahu cara berfikir si pembuat soal seperti kata ayah ……”
Dari uraian di atas memang tips tersebut bukanlah tips baru, sekali lagi kuncinya adalah : disiplin membagi waktu, belajar, latihan soal, bimbingan dan dorongan orang terdekat, menjaga kesehatan, persiapan akhir dan jangan lupa berdoa.
Untuk yang hendak ujian atau orang tuanya semoga ini menjadi inspirasi …. minimal mengingatkan kembali karena sebenarnya tips ini bukan hal baru …..
Selamat menempuh Ujian Nasional, semoga sukses !
sumber : http://progoharbowo.wordpress.com
No comments:
Post a Comment